Rabu, 24 Juni 2015

Biji (Semen)

BIJI ( SEMEN )

Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan perbanyakan. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan.
            Ada beberapa macam tipe bakal biji, yaitu orthotropous bila mikropil terletak di bagian atas, sedangkan hilumnya di bagian bawah; amphitropous, yaitu bakal biji yang tangkai bijinya membengkok sehingga ujung bakal biji dan tangkai dasarnya berdekatan satu sama lain. Anatropous, yaitu bakal biji yang mempunyai mikropil membengkok sekitar 180°, dan campylotropous, yaitu bakal biji yang membengkok 90° sehingga tali pusar tampak melekat pada bagian samping bakal biji. Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang sempurna, ada yang hanya menyelubung sebagai biji saja.
Salut biji ada yang :
a)      Berdaging atau berair, dan seringkali dapat dimakan, misalnya pada biji durian (Durio zibethinus Murr), biji rambutan (Nephelium lappaceum L.). dll.
b)      Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji pala (Myristica fragrans Houtt). Salut biji pala dinamakan marcis, yang seperti bijinya sendiri digunakan pula sebagai bumbu masak dan berbagai macam keperluan lainnya, antara lain sebagai bahan obat.
Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji, tetapi dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya, misalnya : Integumentum pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis). Pada biji umumnya dapat kita bedakan bagian-bagian sebagai berikut :
1.      Kulit biji (spermodermis)
Kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumentum). Oleh sebab itu biasanya kulit biji (dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua lapisan, yaitu :Lapisan Kulit Luar (testa)
ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagian biji yang di dalam. Lapisan luar ini dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda: merah, biru, perang, kehijau-hijauan, ada yang licin rata, mempunyai permukaan keriput. 
2.      Lapisan Kulit Dalam (tegmen)
Tipis seperti selaput, dinamakan juga kulit ari.Pada pembentukan kulit biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji yang lebih dalam daripada integumentumnya, misalnya lain bagian jaringan nuselus yang terluar. Biji yang kulitnya terdiri atas dua lapisan itu umumnya adalah biji tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Pada tumbuhan biji talanjang (Gymnospermae), biji malahan mempunyai tiga lapisan seperti pada biji belinjo (Gnetum gnemon K), padahal bakal biji tumbuhan biji telanjang umumnya hanya mempunyai satu integementum saja.

3.      Tali pusar  (funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi merupakan tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusarnya (tangkai biji), dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar biji.

4.      Inti biji (nucleus sminis)
Inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji.

5.      Putih lembaga  (albumen) 
Putih lembaga adalah bagian biji, yang terdiri atas suatu jaringan yang menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga. Tidak setiap biji mempunyai putih lembaga. Seperti misalnya pada biji tumbuhan berbuah polong (Leguminosae), cadangan makanan tidak tersimpan dalam putih lembaga, melainkan dalam daun lembaga, oleh sebab itu daun lembaganya menjadi tebal.Melihat asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan tadi kita dapat membedakan putih lembaga dalam :
a)      Putih lembaga dalam (endospermium), jika jaringan penimbun makanan itu terdiri atas sel-sel yang berasal dari inti kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah dibuahi oleh salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan ini. Hanya dapat ditemukan pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). 
b)      Putih lembaga luar (perispremium), jika bagian ini berasal dari bagian biji di luar kandung lembaga, entah dari nuselus entah dari selaput bakal biji.
Biji yang sebagian besar terdiri atas putih lembaga dalam, misalnya biji jagung (Zea mays L.) dan biji rumput (Gramineae) umumnya, sedang biji yang untuk sebagian besar hanya terdiri atas putih lembaga luar ialah biji lada (Piper nigrum L.). Ada pula biji yang cadangan makanannya tersimpan baik dalam putih lembaga luar maupun dalam, jadi kedua-duanya ada pada biji tadi, seperti misalnya pada biji pala (Myristica fragrans Houtt.).
6.      Kecambah ( Plantula)
Tumbuhan yang masih kecil yang belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat dari dalam biji.biji dapat dibedakan dalam dua macam yaitu :
a)      Kecambahan diatas tanah (epigaeis), jika pada perkecambahan , karena pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga.
b)      perkecambahan dibawah tanah (hypogaeis), bila daun lembaga tetap tinggal didalam kulit biji , dan tetap didalam tanah seperti terdapat pada biji kapri (pysum sativum).
Hasil diskusi dari kelompok 6
1.              Berapa suhu yang paling baik untuk tumbuhan berbiji tertutup?
Jawaban :
1.      Pada suhu 22oC-37oC, jika lebih dikhawatirkan tumbuhan akan mati dan jika kurang dikhawatirkan terhambatnya proses pertumbuhan.

Buah (Frutus)


BUAH (FRUTUS)
      Buah semu adalah buah yang terbentuk dari bakal buah beserta bagian lain pada bunga yang malahan menjadi bagian utama dari buah tersebut. Contoh : nangka,nanas.
      Buah sejati adalah buah yang terbentuk dari bakal buah saja dan karena buah ini biasanya tidak diselubungi oleh bagian lain, maka dinamakan buah telanjang(fructus nudus). Contoh : mangga, rambutan. 
                      
Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan yaitu :
a)      Buah semu atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah serta bagian-bagian lain pada bunga itu.
b)      Buah sungguh atau buah telanjang, yang melulun terjadi dari bakal buah , dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti.
Adapun bagian-bagian bunga yang sering ikut tumbuh dan menyebabkan terjadinya buah semu , misalnya :
a)      Tangkai bunga . pada jambu monyet atau jambu mete ( Anacardium occidantale L ).
b)      Dasar bunga bersama pada suatu bunga majemuk, misalnya pada bunga lo (Ficus glomerata Roxb ) dan sebangsanya.
c)      Dasar bunga pada bunga tunggal, misalnya pada arbe( Fragraria vesca L )yang kemudian berdaging tebal dan kemudian dapat dimakan pula, sedang buah yang sesungguhnya kecil, hamper tak kelihatan.
d)     Kelopak bunga pada ciplukan ( Physalis minima L ).
e)      Tenda bunga dan ibu tangkai pada bunga majemuk.
Buah sejati adalah buah yang semata-mata berbentuk dari bakal buah, atau paling banyak padanya terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur.
Buah sejati dapat dibedakan dalam 3 golongan, yaitu:
1.      Buah sejati tunggal (buah sejati tunggal kering dan buah sejati tunggal berdaging)
2.       Buah sejati ganda (buah kurung ganda, buah batu ganda, buah bumbung ganda, dan buah buni ganda)
3.      Buah sejati majemuk (buah buni majemuk dan buah kurung majemuk)
Buah semu adalah buah yang terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama dari buah karena memiliki ukuran lebih besar, lebih menarik perhatiandan sering kali merupakan bagian buah yang bermanfat yaitu dapat di makan. Sedangkan buah yang sesungguhnya kadang tersembunyi.
Buah semu dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
a)      Buah semu tunggal
b)      Buah semu ganda
c)      Buah semu majemuk
Penggolongan Buah Semu
Buah semu dapat dibedakan dalam:
1.      Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah, misalnya:
1.      Tangkai bunga. Pada buah jambu monyet (Anacardium occidentale L.)
2.      Kelopak bunga pada buah ciplukan (Physalis minima L.)
2.      Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih daripada satu bakal buah yang bebas  satu sama lain. Dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga tadi yang ikut tumbuh dan merupakan bagian buah yang menyolok, misalnya buah arbe (Fragraria vesca L.)
3.      Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja, misalnya buah nangka (Artocarpus integra Merr.), dan keluwih (Artocarpus communis Forst.)
Penggolongan Buah Sungguh (Buah Sejati)
Buah sejati dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu:
a)      Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak ruangan, misalnya:
1.       Buah mangga (Mangifera indica L.), mempunyai satu ruang dengan satu biji.
2.      Buah pepaya (Carica papaya L.), yang terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji.
3.      Buah durian (Durio zibethinus Murr.) yang terdiri atas beberapa daun buah, mempunyai beberapa ruang, dan dalam tiap ruangnya terdapat beberapa biji.
b)      Buah sejati ganda, yang terdiri dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain, dan masing-masing bakal buah menjadi satu buah, misalnya pada cempaka (Michelia champacaa Bail).
c)      Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, yang masing-maing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul sehingga seluruhnya tampak seperti satu buah saja, misalnya pada pandan (Pandanus tectorius Sol).
Buah Sejati Tunggal
Buah sejati tunggal dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
a)      Buah sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering, misalnya buah kacang tanah (Arachis hypogaea L.), padi (Oryza sativa L.), dll.
b)      Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus), ialah jika dinding menjadi tebal berdaging. Dinding buah (pericarpium) seringkali dengan jelas dapat dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu:
1.       Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), merupakan lapisan tipis, tetapi seringkali kuat atau kaku seperti kulit, dengan permukaan yang licin.
2.      Kulit tengah (mesocarpium) biasanya tebal berdaging atau berserabut, dan jika lapisan ini dapat dimakan, maka lapisan inilah yang dinamakan daging buah (sarcocarpium), misalnya pada mangga (Mangifera indica L.).
3.      Kulit dalam (endocarpium), yang berbatasan dengan ruang yang mengandung bijinya, seringkali cukup tebal dan keras, misalnya pada kenari (Canarium communeL.), kelapa (Cocos nucifera L.)
Ikhtisar Buah Sejati Tunggal yang Kering
Buah sejati tunggal yang kering dapat dibedakan lagi dalam :
a.       Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini kalau masak tidak pecah (indehiscens).
Contoh-contoh dari golongan ini ialah:
·         Buah padi (caryopsis), adalah buah berdinding tipis, mengandung satu biji, dan kulit buah berlekatan dengan kulit biji, sedang kulit biji ini kadang-kadang berlekatan pula dengan bijinya. Pada buah yang demikian ini orang seringkali tidak membedakan buah dengan biji, misalnya buah padi (Oryza sativa L.), jagung (Zea mays L.), sebutir gabah atau sebutir jagung yang sehari-hari kita namakan biji, sebenarnya adalah buah.
·          Buah kurung(achenium), yaitu buah yang berbiji satu, tidak pecah, dinding buahnya tipis, berdampingan dengan kulit biji, tetapi tidak berlekatan, misalnya buah bunga matahari (Helianthus annus L.), buah bunga pagi sore (Mirabilis jalapa L.).
·         Buah keras (nux), seperti buah kurung, yang seringkali hanya dibedakan dari buah kurung karena buah ini mempunyai kulit buah yang kaku atau keras berkayu. Ada pula yang membedakan dengan buah kurung menurut sifat bakal buah asalnya, kalau semula berasal dari bakal buah beruang satu disebut buah kurung, jika semula berasal dari bakal buah yang beruang banyak tetapi kemudian semua ruang lebur menjadi satu disebut buah keras, misalnya pada buah sarangan (Castanea argenteaBL.).
·         Buah keras bersayap (samara), seperti buah keras, tetapi kulit buah terdapat suatu alat tambahan berupa sayap, yang menyebabkan buah dapat beterbangan jika tertiup angin, seperti misalnya pada warga waru suku Dipterocarpaceae
Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak biji, dan jika masak dapat pecah menjadi beberapa bagian buah, atau pecah sedemikian rupa hingga biji terlepas.
1.      Buah berbelah (schiwcarpium). Buah ini mempunyai dua ruang atau lebih, tiap ruang berisi satu biji. Mengingat jumlahnya ruangan (jika pecah menjadi beberapa bagian buah), buah berbelah dapat dibedakan lagi dalam:
2.       Buah berbelah dua (diachenium), jika masak menjadi dua bagian buah, misalnya buah pegangan (Centella asiatica Urb.)
3.      Buah berbelah tiga (triachenium), jika masak pecah menjadi tiga bagian buah, misalnya pada Trapaeolum majus L.
4.      Buah berbelah empat (tetrachenium), jika masak pecah menjadi empat bagian buah, misalnya buah selasih (Ocimum basilicum L.)
5.      Buah berbelah banyak (polyachenium), jika masak pecah menjadi sejumlah (banyak) bagian buah yang masing-masing bersifat seperti buah kurung.
6.      Buah kendaga (rhegma). Buah ini mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap bagian buah kemudian pecah lagi, sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari biliknya.
Menurut jumlah kendaganya, buah ini dapat dibedakan lagi dalam:
a)      Buah berkendaga dua.
b)      Buah berkendaga tiga, misalnya buah jarak (Ricinus communis)
c)      Buah berkendaga lima, contohnya buah granium
d)     Buah berkendaga banyak
Buah kotak, yaitu buah kering sejati tunggal yang mengadung banyak biji, terdiri atas satu atau beberapa daun buah, jika masak lalu pecah, tetapi kulit buah yang pecah itu sampai lama melekat pada tankai buah.
a)      Buah bumbung (fulliculus), misalnya buah biduri (Calotropis gigantean Dryand)
b)      Buah polong (legumen), misalnya kembang merak (Caesalpinia pulcherima)
c)      Buah lobak atau polong semu (siliqua), contohnya lobak (Raphanus sativus L.)
d)     Buah kotak sejati (capsula)
Ikhtisar Buah Sejati Tunggal yang Berdaging
a)      Buah buni (bacca), merupakan buah yang dindingnya mempunyai dua lapisan luar yang tipis agak menjangat dan lapisan dalam yang tebal, lunak dan berair, seringkali dapat dimakan. Contohnya papaya (Carica papaya).
b)      Buah mentimun (pepo), buah ini biasanya kulit buah yang dibagian luar lebih tebal dan lebih kaku, ruangan buah selain berisi biji-biji dalam jumlah besar masih mempunyai bagian yang kosong. Contohnya buah mentimun ( Cucumi sativus)
c)      Buah jeruk (hesperidium), buah ini dapat pula dianggap sebagai variasi buah buni, contohnya semua marga jeruk (citrus sp)
d)     Buah batu (drupa), buah ini mempunyai tiga lapisan kulit yaitu kulit luar, kulit tengah dan kulit dalam. Contohnya buah mangga (Mangifera indica)
e)      Buah delima, buah ini mempunyai beberapa ruang dengan biji-biji yang mempunyai salut biji bebas dalm ruang-ruangan tadi, misalnya pada delima (Punica granatum)
f)        Buah apel (pomum), misalnya pada buah apel (Pyrus malus L.)
Buah sejati ganda
            Buah sejati ganda adalah buah yang terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal buah yang terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal buah yang masing-masing bebas dan kemudia tumbuh menjai buah sejati tapi kesemuanya tetap berkumpul pada satu tangkai bunga.
a)      Buah kurung ganda, misalnya pada mawar (rosa sp)
b)      Buah batu ganda
c)      Buah bumbun ganda, contohnya pada cempaka (Michelia champaka L.)
d)     Buah buni ganda, misalnya pada srikaya (Annona squamosa L.)
Buah sejati majemuk
 Merupakan buah majemuk yang berasal dari dari suatu bunga majemuk.
a)      Buah buni majemuk, contohnya nenas (Ananas comosus Merr.)
b)      Buah batu majemuk, misalnya pada pandan (Pandanus tectorius Soll.)
c)      Buah kurung majemuk, misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuus L.)
Pertanyaan hasil diskusi kelmpok 5
1.      Kenapa buah pada jambu mete/monyet dikatakan dengan buah semu ?
Jawaban :
1.       karena adanya tangkai bunga yang ikut tumbuh bersama dengan buah jambu tesebut, jadi yang seperti buah bukan buahnya tapi tangkai bunga

Bagian-Bagian Bunga Lanjutan (lagi)

Bagian bunga lanjutan

Bakal Biji (ovulum)
Bakal biji atau calon biji sendiri duduk pada tembuni dengan cara yang berbeda-beda pula. Pada umumnya pada bakal biji dapat dibedakan bagian-bagian berikut :
a)      Kulit bakal biji (integumentum), yaitu lapisan bakal biji yang paling luar, yang kelak akan merupakan kulit biji.
b)      Badan bakal biji atau nuselus (nucellus), yaitu jaringan yang diselubungi oleh kulit bakal biji tadi.
c)      Kandung lembaga (saccus embryonalis), sebuah sel dalam nuselus yang mengandung sel telur (ovum)
d)     Liang bakal bij (micropyle), yaitu suatu liang pada kulit bakal biji.
e)      Tali pusar (funiculus), pendukung bakal biji, yang menghubungkan bakal biji dengan tembuni.
Mengenal letak bakal biji pada tembuni dapat dibedakan lima posisi utama, yaitu bakal-bakal biji yang :
a.       Tegak (atropus), yaitu jika liang bakal niji letaknya pada satu garis dengan tali pusar (funiculus), pada arah yang berlawanan.
b.      Mengangguk (anatropus), jika liang bakal biji sejajar dengan tali pusar.
c.       Bengkok (campylotropus), bila tali pusar dan bakal bijinya sendiri membengkok.
d.      Setengah mengangguk (hemitropus, hemianatropus), yaitu jika hanya ujung tali pusarnya yang membengkok.
e.       Melipat (camptotropus), jika tali pusar tetap lurus tetapi bakal bijinya sendiri yang melipat.
Tangkai Kepala Putik (Stylus)
Tangkai kepala putik merupakan bagian putik yang biasanya berbentuk benang dan merupakan lanjutan bakal buah ke atas. Tangkai kepala putik itu berbentuk benang atau buluh yang dalamnya berongga, mempunyai saluran tangkai kepala putik atau tidak.
Kepala Putik (stigma)
Kepala putik adalah bagian putik yang paling atas, yang terdapat pada ujung tangkai kepala putik atau ujung cabang tangkai kepala putik itu.
1.      Bentuk kepala putik amat beraneka ragam, biasanya disesuaikan dengan cara penyerbukan pada bunga yang bersangkutan.
a.       Seperti benang
b.      Seperti bulu ayam
c.       Seperti bulu-bulu
d.      Bulat
e.       Bermacam-macam bentuk lagi, misalnya seperti bibir, seperti cawan, serupa daun mahkota.
Kelenjar Madu (Nectarium)
Berbagai jenis tumbuhan mempunyai bunga yang menghasilkan madu, dan oleh karenanya bunga itu lalu mendapat kunjungan berbagai macam binatang (serangga, burung) untuk mendapatkan madu tadi. Bunga yang di kunjungi binatang itu umumnya bunga yang sudah siap untuk diserbuki, baik kepala sari maupun kepala putiknya sudah masak untuk melakukan tugasnya.
Madu yang terdapat pada bunga biasanya dihasilkan oleh kelenjar madu (nectarium), yang berdasar asalnya dapat dibedakan dalam :
a)      Kelenjar madu yang merupakan suatu bagian khusus pada bunga.
b)      Kelenjar madu yang terjadi dari salah satu bagian bunga yang telah mengalami metamorfosis dan telah berubah pula tugasnya.
Penyerbukan atau Persarian (pollinatio) dan Pembuahan (Fertillisatio)
Bunga merupakan organ tumbuhan yang nantinya akan menjadi buah dan di dalam buah nanti akan terjadi biji, dan di dalam bijilah terdapat calon tumbuhan baru, yaitu lembaga.Bunga tumbuhan mempunyai susuna sedemikian rupa , sehingga dapat dicegah atau tidak dimungkinkan sama sekali terjadinya penyerbukan sendiri. Hal itu terbukti dari adanya hal-hal berikut :
a)      Tumbuhan berumah dua (dioecus)
b)      Adanya dikogami (dichogamy)
Berdasarkan perbedaan waktu masak antara kepala sari dan kepala putik pada bunga yang memperlihatkan dikogami, kita dapat membedakan :
a)      Protandri atau proterandri
b)      Protogini atau proterogini
c)      Adanya hekogami (hercogamy)
d)     Adanya heterostili (heterostyly)
e)      Heterostili dapat dibedakan lagi dalam :
1.      Heterodistil
2.      Heterotristili
3.      Adanya peristiwa kemandulan (sterilitas)
Diagaram Bunga
Diagram bunga merupakan suatu gambar poyeksi pada bidang datar dari semua bagian bunga yang dipotong melingkar, jadi pada diagram itu digambarkan penampang-penampang melintang daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang sari, dan putik, juga bagian-bagian bunga lainnya jika masih ada.
Rumus Bunga
Kecuali dengan diagram, susunan bunga dapat pula dinyatakan dengan sebuah rumus, yang terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf, dan angka-angka, yang semua itu dapat memberikan gambaran mengenai berbaga sifat bunga beserta bagian-bagiannya.
Oleh suatu umus bunga hanya dapat ditunjukkan hal-hal mengenai 4 bagian pokok bunga sebagai berikut :
a)      Kelopak, yang dinyatakan dengan huruf K singkatan kata kalix, yang merupakan istilah ilmiah untuk kelopak.
b)      Tajuk atau mahkota, yang dinyatakan dengan huruf C singkatan kata corolla.
c)      Benang-benang sari, yang dinyatakan dengan huruf A, singkatan androecium.
d)     Putik, yang dinyatakan dengan huruf G, singkatan kata gynaecium.
Hasil presentasi keompok 4
1.      Bagaimana cara membuat diagram bunga ?
Jawaban :

1.      Petama – tama membuat sejumlah lingkaran yang konsentris, sesuai dengan jumlah lingkaran tempat duduk bagian-bagian bunganya, kemudian melalui titik pusat lingkaran-lingkaran yang konsentris itu kita buat garis tegak lurus (vertikal). Untuk bunga di ketiak daun, garis itu menggambarkan bidang yang dapat dibuat melalui sumbu bunga, sumbu batang yang mendukung bunga itu, dan tengah-tengah (poros bujur) daun, yang dari ketiaknya muncul bunga tadi.